Pj wali kota bantu bocah bocor jantung di Lhokseumawe

Lhokseumawe (ANTARA) - Pemerintah Kota Lhokseumawe menyambangi bayi berusia 10 bulan bernama Muhammad Al Fatih yang mengalami bocor jantung di Desa Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Minggu (30/9). Bayi itu membutuhkan tindakan medis berupa operasi untuk menutup katup jantung, namun terkendala dengan biaya.

Bayi tersebut harus ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Abidin di Banda Aceh, ataupun RSU Adam Malik di Medan, karena memiliki fasilitas lengkap beserta tenaga kesehatan yang memadai. 

Pihak Pemkot Lhokseumawe juga memberikan biaya pendampingan, serta transportasi ambulan yang dapat digunakan untuk merujuk pasien ke luar kota. 

Baca juga: Pj Bupati Abdya bantu biaya hidup dua anak bocor jantung berobat di Jakarta

Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran mengatakan, pihaknya akan melakukan observasi dan menyiapkan keperluan administrasi kepada Al Fatih. Rencananya, bayi tersebut akan dirujuk pada Selasa (3/10) agar segera memperoleh penanganan lanjutan dari dokter spesialis.

"Kita tahu ini di Lhokseumawe tidak ada rumah sakit besar, sementara kasus ini hanya dapat ditangani oleh rumah sakit yang lengkap. Maka kita akan rujuk ke Banda Aceh atau Medan," ujar Imran.

Sementara itu, Kepala Puksesmas Mon Gedong dr Amroelloh menjelaskan, kondisi bayi telah mengalami kelainan jantung sejak lahir. Sebelumnya orang tua telah melakukan pemeriksaan di RSU Cut Meutia Aceh Utara, namun karena keterbatasan alat maka direkomendasikan pengobatan ke luar kota agar memperoleh penanganan langsung dari dokter spesialis jantung anak.

"Ini bocor dan bercampur antara darah yang bersih mengandung oksigen, dan darah yang kotornya di jantung. Jadikan ini perlu ditangani, diperiksa lagi oleh dokter spesialis. Kita rencananya Senin dibawa ke dokter anak, asesmen kembali," ujarnya.

Kondisi Al Fatih saat ini mulai membiru yang terlihat pada kukunya, yang menandakan terdapat kebocoran jantung. Pemkot Lhokseumawe berkomitmen untuk melakukan penanganan, agar bayi malang tersebut bisa hidup normal seperti anak-anak pada umumnya. 

Baca juga: Mensos serahkan bantuan atensi untuk balita bocor jantung