Meulaboh (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat bersama tim gabungan hingga Ahad (21/7), masih terus berupaya melakukan pemadaman api di lokasi kebakaran lahan tersebar di dua kecamatan di kabupaten setempat dengan luas lahan terbakar mencapai 5,1 Ha.
“Alhamdulillah, sebagai besar lokasi kebakaran lahan sudah berhasil dipadamkan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah kepada ANTARA di Meulaboh, Ahad.
Ada pun sebaran lokasi kebakaran lahan yang saat ini telah mulai berhasil dipadamkan diantaranya di Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, dengan luas lahan terbakar mencapai sekitar 5 Ha.
Kemudian di Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo dan Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, telah berhasil dipadamkan seluruhnya, dengan luas lahan terbakar di kedua lokasi mencapai sekitar satu hektare.
Teuku Ronal menyebutkan, upaya pemadaman api di lokasi kebakaran lahan turut melibatkan personel BPBD Aceh Barat, Polres Aceh Barat, Polsek Mereubo, Koramil Mereubo, KPH Wilayah 4 Aceh serta masyarakat.
Sebagai upaya mencegah meluasnya sebaran api, kata Teuku Ronal, pihaknya juga turut mengerahkan sejumlah sarana diantaranya satu unit mesin pompa air jenis Kohler, satu unit mesin pompa air jenis Robin, satu unit mobil pemadam jenis dobel kabon, satu unit mobil jenis pick up Panther.
Dia menjelaskan, pemadaman api dilakukan petugas setelah sebelumnya mendapatkan laporan dari masyarakat, yang menginformasikan adanya titik api di tiga lokasi masing-masing di Desa Peunaga Cut Ujong dan Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
Petugas juga mendapatkan informasi bahwa kebakaran lahan juga terjadi di Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Berkat kesigapan petugas, kobaran api di tiga lokasi hingga Ahad petang sudah mulai berhasil dikendalikan dan sebagian lahan yang terbakar sudah berhasil dipadamkan.
“Untuk penyebab kebakaran sejauh ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib,” demikian Teuku Ronal.
Baca juga: BPBA: Karhutla terjadi di Aceh Besar dan Bener Meriah di tengah musim kemarau