Redelong (Antaranews Aceh) - Tari guel dan tari sining milik masyarakat adat di Dataran Tinggi Gayo ikut meramaikan perayaan masyarakat adat internasional "Indigenous Celebration 2018" yang berlangsung di Museum Arma, Ubud, Bali, baru-baru ini.
Jawahir Syahputra yang memimpin delegasi Dewan Adat Gayo untuk kegiatan tersebut, kepada wartawan, Rabu, menyampaikan pihaknya menampilkan tari guel pada sesi pertama perayaan tersebut dan mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat adat yang hadir di sana.
"Tari guel mendapat apresiasi luar biasa dari seluruh masyarakat adat dan tamu nasional maupun internasional. Semua orang di sana ingin mencoba tari guel dengan mengenakan opoh ulen-ulen," tutur Jawahir.
Anggota DPRK Bener Meriah ini juga menuturkan apresiasi dari masyarakat adat nusantara serta pengunjung di perayaan tersebut juga ditunjukkan pada saat tari sining ditampilkan oleh delegasi Dewan Adat Gayo pada sesi kedua kegiatan tersebut.
Menurutnya, para pengunjung perayaan adat tersebut bahkan memberikan standing applause terhadap penampilan tari sining sebagai respon positif untuk sebuah penampilan yang berkesan dan memukau.
"Pada sesi kedua selain menampilkan tari sining, delegasi kita juga juga menyampaikan storytelling cerita rakyat dari daerah Gayo," ujar Jawahir.
Dijelaskan bahwa perayaan Indigenous Celebration tersebut telah berlangsung pada 11-15 Mei 2018 di Museum Arma, Ubud, Bali.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 delegasi masyarakat adat nusantara dan juga perwakilan suku dari tujuh negara.
"Kita juga mendapat kesempatan untuk mengajarkan tari guel dan tari sining kepada pelajar di Green School Bali. Ini adalah kehormatan untuk kita, karena Green School Bali adalah sekolah internasional yang sangat terkenal dan pernah meraih penghargaan sebagai sekolah terhijau di dunia," tutur Jawahir.
Sementara pada malam puncak kegiatan tersebut yang berlangsung, Selasa (15/5), kata Jawahir, seluruh delegasi secara bersama menampilkan tarian adat masing-masing dalam satu panggung yang dikolaborasikan dengan keragaman musik etnik.
Menurutnya hal itu adalah kesempatan yang langka untuk sebuah kebersamaan dari keragaman suku yang ada di nusantara.
Jawahir berharap dengan keikutsertaan delegasi Dewan Adat Gayo pada perayaan adat internasional itu akan semakin mengenalkan seni tradisi serta kearifan lokal masyarakat Gayo di mata dunia.