Bireuen (Antaranews Aceh) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen, Provinsi Aceh melaksanakan Bimbingan Teknis Perakitan Kawat Bronjong bagi petani, menindaklanjuti program Grand Design Alternative Development (GDAD) sebagai upaya mencegah terjadinya produksi tanaman narkoba.
Bertempat di Desa Meunasah Bungo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, kegiatan yang dilaksanakan sehari penuh tersebut, Rabu (4/7) dibuka oleh Kepala BNNP Aceh Brigjen Faisal Abdul Naser, dihadiri tokoh masyarakatt dan petani peserta kegiatan.
Kepala BNNK Bireun Saiful Fadhli yang mengutip sambutan Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Faisal Abdul Naser, mengatakan, bahwa pihaknya akan terus mendorong dan melaksanakannya, sebagai bentuk komitmen bersama mengubah kawasan rawan narkoba menjadi wilayah produktif dan sehat tanpa narkoba. Sehingga dengan skill atau keahlian yang didapat, akan mampu memberi manfaat terhadap perekonomian masyarakat dan lebih produktif.
Pada kesempatan itu Kepala BNNP Aceh juga berpesan kepada BNNK Bireuen, agar dapat bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang sudah terbentuk di Desa Meunasah Bungo, agar kegiatan produktif dapat menjadi alternatif pemberian life skill kepada para mantan penyalahguna narkoba yang sudah mengikuti program rehabilitasi, sehingga mereka bisa produktif kembali.
"Hal ini tentu perlu dukungan semua pihak, khususnya Muspika, Puskesmas dan seluruh elemen asyarakat di Kecamatan Peudada," ungkap Saiful meniru ucapan Kepala BNNP Aceh.
Selain melakukan pembukaan pelatihan kepada petani peserta GDAD, Kepala BNNP Aceh juga memantau kondisi pertumbuhan komoditas alternatif tanaman jagung di lahan pilot project program GDAD.
Sebagaimana terlihat dilokasi pilot project lahan GDAD di Meunasah Bungo, pertumbuhan tanaman jagung cukup baik, serta diharapkan pelaksaan panen perdana dapat dilakukan oleh Bupati Bireuen bersama dengan petani, ujar Kepala BNNK Bireun.