Banda Aceh (ANTARA) - Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Helvizar Ibrahim meminta desainer asal provinsi tersebut dapat mengembangkan karya-karya baru busana islami sesuai dengan karakter Aceh.
"Pemerintah Aceh sangat mendukung kreativitas desainer di provinsi ini khususnya dan siap mempromosikannya di tingkat nasional," kata Helvizar Ibrahim di sela-sela membuka Islamic Fashion Festival (IFF) di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh, Jumat malam (19/4).
Ia menjelaskan dengan adanya festival tersebut dapat memberi kesempatan kepada desainer lokal untuk melihat tren busana dan juga meningkatkan wawasan terkait karya-karya yang akan dihasilkan di masa mendatang.
"Festival ini juga dapat menjadi wadah untuk mempopulerkan tata cara berpakaian muslim yang mengedepankan nilai estetika dan moral, terutama Aceh merupakan daerah yang menerapkan syariat Islam," katanya.
Ia mengatakan dalam kesempatan tersebut para desainer berkesempatan memamerkan karya kreativitasnya dalam merancang pakaian muslim sesuai karakter lokal.
"Masyarakat juga bisa melihat karya itu secara terbuka, mereka juga bisa pula menilainya dan mengkritisinya serta dapat membelinya," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin mengatakan Islamic Fashion Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh bertujuan memperkenalkan desainer Aceh serta memperluas jaringan pasar para desainer.
"Islamic Fashion Festival adalah bagian untuk memperkenalkan para desainer di Aceh dengan mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung," kata Jamaluddin dalam pidato tertulis dibacakan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Rahmadhani.
Ia mengatakan festival yang digelar tersebut juga bagian memperlihatkan kepada berbagai pihak bahwa dalam hal merancang busana Islami, Aceh mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
"Islamic Fashion Festival 2019 adalah bagian dari wisata halal yang termasuk dalam 100 Calender of Event Aceh. Yang berlangsung selama 19 sampai 21 April," katanya.