Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya akan menggelar tarian kolosal rapai geleng sebanyak 2.019 penari, yang akan berlangsung pada 17 Agustus bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke 74.
“Jumlah penari sebanyak 2.019 orang, yang merupakan remaja berasal dari 152 desa di Aceh Barat Daya, sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) yang ada kabupaten ini,” kata Sekretaris Panitia Pelaksana Muhammad Taufik, Selasa.
Ia menjelaskan, tujuan Pemkab menggelar tarian kolosal tersebut untuk melestarikan tarian tradisional rapai geleng yang merupakan berasal dari Aceh Barat Daya.
Selain itu melalui kegiatan ini mereka juga mengajak generasi muda Aceh Barat Daya ke arah yang lebih positif dan produktif serta menjauhi penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan.
“Tujuan ini rapai geleng kolosal ini untuk mempromosikan Aceh Barat Daya kepada dunia sehingga mata dunia tertuju ke daerah kita yang berjulukan breuh sigupai ini,” katanya.
Taufik menyebutkan kegiatan tersebut bersumber dari anggaran masing-masing desa yang ada di Aceh Barat Daya. Sejak April pihaknya telah melakukan persiapan kegiatan, dan kini para peserta tengah melakukan latihan rutin guna terus memadukan gerakan, serta koreografi.
“Masing-masing desa menyiapkan dana sebesar Rp25 juta untuk semua kebutuhan, mulai membeli alat rapai, pakaian, biaya latihan di desa, biaya latihan di kecamatan, biaya latihan di kabupaten, hingga biaya transportasi peserta,” kata Taufik.