Banda Aceh (ANTARA) - Panglima Laot Aceh mengimbau nelayan yang ada di provinsi itu tidak melaut dan mencari ikan terlalu jauh ke tengah lautan menyusul kabut asap yang mengganggu jarak pandang.
Wakil Sekretaris Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek yang dihubungi dari Banda Aceh, Senin, mengatakan, imbauan tersebut disampaikan karena jarak pandang di perairan cukup pendek karena kabut asap.
"Jarak panjang di perairan hanya sekitar 10 meter dan ini sangat berbahaya bagi nelayan, terutama nelayan dengan perahu kecil dan tidak menggunakan kompas," kata Miftach Cut Adek.
Miftach Cut Adek mengatakan, imbauan tersebut disampaikan Panglima Laot Aceh terkait adanya nelayan dari Pulau Weh, Kota Sabang, yang dilaporkan belum kembali akibat kabut tebal.
"Sekitar pukul 09.30 WIB atau tadi pagi, seorang nelayan Sabang menelepon keluarganya bahwa dia sudah dalam perjalanan pulang tetapi sampai saat belum sampai ke pelabuhan perikanan Sabang," ungkap Miftach Cut Adek.
Informasi dari Panglima Laot Sabang Ali Rani, kata Miftach Cut Adek, tim SAE dan nelayan dari Keuneukai, Sabang, sedang mencari nelayan tersebut. Panglima Laot Aceh berharap nelayan bisa ditemukan selamat.
Oleh karena itu, Miftach Cut Aceh mengingatkan nelayan yang tidak menggunakan penunjuk agar agar tidak memaksakan diri mencari ikan terlalu jauh ke tengah lalu.
Kalau kabut asap sudah hilang dan kondisi normal, baru nelayan boleh melakukan aktifitas seperti biasa. Dan paling penting alat komunikasi harus tetap dibawa," demikian Miftach Cut Adek.
Nelayan Aceh diimbau tidak terlalu jauh melaut
Senin, 23 September 2019 13:00 WIB