Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan pedagang kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Banda Aceh mengakui bahwa daya beli masyarakat lesu dan bahkan cenderung turun sejak sebulan terakhir.
"Daya beli masyarakat menurun. Mungkin ini karena faktor di ujung tahun anggaran," ungkap H Ramli, pedagang kebutuhan pokok di Pasar Peunayong Banda Aceh di Banda Aceh, Jumat.
Pemilik usaha dagang Istana Telor tersebut mengatakan daya beli masyarakat dipengaruhi aktivitas anggaran pemerintah. Sebab, perekonomian masyarakat tergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA).
"Mudah-mudahan awal tahun depan daya beli masyarakat meningkat, mengingat APBA 2020 sudah disahkan. Kondisi inilah yang kami harapkan, sehingga aktivitas ekonomi di pasar meningkat," kata H Ramli.
Terkait kebutuhan barang pokok, H Ramli menyebutkan mencukupi. Begitu juga dengan harga, tidak terjadi lonjakan. Kalau pun harga naik, tidak terlalu tinggi.
"Persediaan mencukupi. Jika terjadi kekurangan persediaan, langsing kami pasok, dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh maupun luar Aceh," kata H Ramli menyebutkan.
Selain itu, H Ramli memperkirakan permintaan kebutuhan pokok masyarakat mulai pertengahan November 2019 karena saat itu sudah memasuki bulan Maulid.
"Kebiasaan di bulan Maulid, masyarakat Aceh menggelar kenduri. Di saat itu, ada kemungkinan kenaikan harga karena permintaan meningkat," kata H Ramli.
Pedagang: Daya beli masyarakat lesu
Jumat, 8 November 2019 20:11 WIB