Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah di Jakarta mengalami hujan dengan intensitas ekstrem atau di atas 150 mm per hari pada Senin (24/2) hingga Selasa (25/2) pagi.
"Tercatat beberapa wilayah mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan tertinggi 278 mm yang tercatat Stasiun Meteorologi Kemayoran," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab yang dihubungi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Sebagian wilayah Jakarta dikepung banjir
Selain itu, hujan intensitas ekstrem juga tercatat di Pintu Air Pulo Gadung 260 mm, Pulomas 245 mm, Manggarai 209 mm, Halim Perdanakusuma 205 mm, Sunter Timur I Kodamar 165 mm dan Setiabudi Timur 150 mm.
BMKG juga mencatat curah hujan sangat lebat dengan intensitas antara 100-150 mm per hari terjadi di waktu yang sama di sejumlah wilayah seperti Pasar Minggu dan Waduk Melati 144 mm, Arg Tomang 141 mm, Kedoya 120,6 mm, Stasiun Meteorologi Curug 119 mm.
Baca juga: Banjir putus banyak jalur menunju Monas dari bagian timur Jakarta pusat
Hujan lebat juga tercatat di Pompa Cideng dan Karet masing-masing 115 mm, Istana 112 mm, Pakubuwono 110 mm, Teluk Gong 108 mm, Stageof Tangerang 107,8 mm dan Sunter Hulu 105 mm.
Sementara sejumlah wilayah lainnya mengalami hujan intensitas ringan, sedang hingga lebat yang juga terjadi tanpa henti sejak Selasa dinihari hingga pagi.
Baca juga: 159 sekolah di Jakarta liburkan murid akibat banjir
Akibat hujan yang terus menerus mengguyur tersebut, sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya banjir dan jalan tergenang sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
Menurut Fachri, kondisi cuaca tersebut disebabkan aliran massa udara yang bertiup di atas wilayah Indonesia banyak mengandung uap air.
Selain itu juga terdapat daerah pertemuan angin. Kedua fenomena ini ditambah dengan keberadaan siklon tropis Esther dan siklon tropis Ferdinand berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan.*