Banda Aceh (ANTARA) - Manajemen Persiraja menyebutkan semua skuad klub asal Banda Aceh itu, baik pemain, pelatih, maupun ofisial, yang akan mengikuti lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020 dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap atau swab.
Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani di Banda Aceh, Jumat, mengatakan skuad klub berjuluk Lantak Laju yang mengikuti tes usap semuanya 40 orang, terdiri 28 pemain serta 12 orang ofisial dan pelatih.
"Tes usap dilakukan Senin (21/9) di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Hasilnya, semuanya dinyatakan negatif COVID-19," kata Rahmat Djailani.
Rahmat Djailani menyebutkan mereka yang menjalani tes usap tersebut akan diberangkatkan ke Yogyakarta untuk lanjutan kompetisi Liga 1. Skuad Persiraja berangkat dari Banda Aceh pada 27 September mendatang.
"Tes COVID-19 ini syarat wajib yang ditetapkan operator liga dan PSSI. Hasil tes ini diunggah ke sistem pendaftaran pemain operator liga," kata Rahmat Djailani.
Rahmat Djailani mengatakan PSSI dan operator liga mewajibkan setiap klub peserta liga 1 melakukan tes usap COVID-19 sebanyak 12 kali sepanjang lanjutan kompetisi musim 2020 berlangsung.
"Tes usap yang dilakukan Senin kemarin merupakan yang pertama dan semuanya didukung Pemerintah Kota Banda Aceh. Sedangkan 11 kali tes berikutnya akan dibiayai PSSI," kata Rahmat Djailani.
Rahmat Djailani mengatakan manajemen Persiraja menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penularan COVID-19 kepada pemain maupun ofisial.
"Penerapan protokol kesehatan ketat juga akan diberlakukan ketika di Yogyakarta nanti. Pemain tidak diizinkan keluar dari hotel jika tidak penting sekali," kata Rahmat Djailani.
Begitu juga dengan kunjungan keluarga dan lainnya, kata Rahmat Djailani, juga harus melampirkan surat keterangan negatif COVID-19, minimal hasil rapid test.
"Semua ini upaya manajemen mencegah penular COVID-19 kepada pemain dan ofisial. Pencegahan diluar pertandingan menjadi tanggung jawab manajemen. Sedangkan saat pertandingan, tanggung jawab operator," kata Rahmat Djailani.