Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh akan melakukan pemasangan listrik gratis bagi 1.221 unit tumah tangga tidak mampu di Aceh pada 2021, dalam upaya mewujudkan agar seluruh masyarakat di ujung barat Indonesia itu dapat menikmati energi listrik.
“Untuk tahun ini, kita pemasangan listrik gratis ada sebanyak 1.221 rumah yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota,” kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur melalui Kabid Energi dan Ketenagalistrikan Dedi M Roza di Banda Aceh, Jumat.
Dedi menjelaskan program itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketengalistrikan, yang memerintahkan supaya pemerintah menyediakan anggaran untuk masyarakat kurang mampu.
Menurut dia pemasangan listrik gratis bagi rumah tangga kurang mampu di daerah Tanah Rencong untuk 2021 tersebut belum pada tahap pengerjaan, masih pada tahapan seleksi dan pelelangan kegiatan pemasangan.
Para kepala keluarga penerima pemasangan listrik gratis itu diprioritaskan bagi mereka yang telah terdaftar dalam data terpadu Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia atau data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
“Sasaran penerima dalam program ini rumah-rumah tangga yang miskin, kita data kemudian kita bantu. Ada penerima yang berdasarkan usulan pemerintah daerah atau dari PLN,” katanya.
Menurut Dedi, listrik gratis yang dipasang berkapasitas dua hingga empat Ampere. Pihaknya mengalokasikan anggaran sekitar Rp2,5 juta per rumah tangga, dalam program pemasangan listrik. Tentunya pemasangan itu juga bekerjasama dengan PLN.
Ia menambahkan pemasangan listrik bagi rumah tidak mampu di Aceh sudah berjalan sejak 2014. Data dari 2014 hingga 2020, kata Dedi, rumah kurang mampu di Aceh yang telah dialiri listrik melalui program itu mencapai 14.171 unit.
Namun, kata dia, hingga kini masih ada rumah warga di provinsi berjulukan Serambi Mekkah itu belum teraliri listrik, hampir di seluruh kabupaten.
"Masih banyak yang belum tersambung listrik, kira-kira sekitar 16.000 rumah, itu menurut data, belum lagi fakta di lapangan, ini bisa naik turun," katanya.