Jakarta (ANTARA) - Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani perjanjian kerangka kerja investasi dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG) untuk mendukung investasi Uni Emirat Arab (UEA) senilai 10 miliar dolar AS melalui INA.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Chief Executive Officer ADG Khalifa Sultan Al Suwaidi dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah di Dubai, Uni Emirat Arab.
Kemitraan ini akan menjadi landasan bagi ADG dan INA untuk bekerja sama melalui pendekatan yang tangkas di berbagai bentuk investasi keuangan berimbal hasil tinggi baik strategi ekuitas likuid maupun non-likuid.
Perjanjian yang ditandatangani bertujuan untuk menempatkan modal di berbagai instrumen keuangan.
UEA akan menjadi investor jangkar terbesar di INA pascapengumuman suntikan dana 10 miliar dolar AS atas arahan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed al-Nahyan pada Maret 2021 lalu.
UEA dan Indonesia telah memiliki ikatan politik, ekonomi, dan budaya yang kuat dengan hubungan diplomatik resmi dimulai pada 1976.
Hubungan diplomatik tersebut semakin diperkuat dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya arus perdagangan.
Sepanjang tahun ini, serangkaian kesepakatan kerja sama telah dibuat antara UEA dan Indonesia di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, pariwisata, dan pertanian.
Pada September, kedua negara juga bersama-sama menyusun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA).
IUAE-CEPA diproyeksikan mampu meningkatkan hubungan perdagangan, serta memperluas peluang ekonomi dan investasi.