Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh akan menggelar musyawarah wilayah pada awal September 2015 untuk memilih ketua umum yang baru periode 2015-2020 dan menentukan program lima tahun ke depan.
Ketua DPW PKB Aceh Irmawan di Banda Aceh, Senin menyatakan, seyogiannya muswil ini dilaksanakan Juni bertepatn dengan berakhirnya kepengurusan 2010-2015, tapi karena adanya agenda nasional, maka muswil tersebut dilaksanakan awal September mendatang.
Ia menyatakan, selain agenda utama pemilihan ketua baru, muswil mendatang juga membuat program kerja PKB Aceh dalam rangka konsolidasi di tingkat cabang, sehingga partai ini bisa diperhitungkan di Aceh.
Pada muswil mendatang, kata Irmawan, pihaknya menghindari voting, karena sistem tersebut menimbulkan perpecahan partai, sehingga akan mengedepankan sistem aklamasi.
"Jadi, kebijakan PKB menghindari voting, karena sistem tersebut bisa menimbulkan perpecahan di kalangan partai," ujarnya.
Menurut dia, pada muswil mendatang, masing-masing DPC mengusulkan calon, siapa yang mendapat dukungan terbanyak, maka pada muswil diputuskan secara aklamasi.
Berkaitan dengan calon ketua, Irmawan menyatakan, dirinya telah didukung hampir 70 persen DPC PKB se kabupaten dan kota di Aceh.
"Jadi, kalau masih dipercaya untuk memimpin PKB Aceh lima tahun ke depan, saya akan siap untuk melaksanakan amanh ini," kata anggota Komisi-3 DPR RI itu.
Menurut dia, PKB memiliki peluang besar untuk merebut hati rakyat di provinsi paling ujung barat Indonesia itu yakni dengan terus melakukan berbagai pendekatan dan menyuarakan aspirasi masyarakat.
Ketua DPW PKB Aceh Irmawan di Banda Aceh, Senin menyatakan, seyogiannya muswil ini dilaksanakan Juni bertepatn dengan berakhirnya kepengurusan 2010-2015, tapi karena adanya agenda nasional, maka muswil tersebut dilaksanakan awal September mendatang.
Ia menyatakan, selain agenda utama pemilihan ketua baru, muswil mendatang juga membuat program kerja PKB Aceh dalam rangka konsolidasi di tingkat cabang, sehingga partai ini bisa diperhitungkan di Aceh.
Pada muswil mendatang, kata Irmawan, pihaknya menghindari voting, karena sistem tersebut menimbulkan perpecahan partai, sehingga akan mengedepankan sistem aklamasi.
"Jadi, kebijakan PKB menghindari voting, karena sistem tersebut bisa menimbulkan perpecahan di kalangan partai," ujarnya.
Menurut dia, pada muswil mendatang, masing-masing DPC mengusulkan calon, siapa yang mendapat dukungan terbanyak, maka pada muswil diputuskan secara aklamasi.
Berkaitan dengan calon ketua, Irmawan menyatakan, dirinya telah didukung hampir 70 persen DPC PKB se kabupaten dan kota di Aceh.
"Jadi, kalau masih dipercaya untuk memimpin PKB Aceh lima tahun ke depan, saya akan siap untuk melaksanakan amanh ini," kata anggota Komisi-3 DPR RI itu.
Menurut dia, PKB memiliki peluang besar untuk merebut hati rakyat di provinsi paling ujung barat Indonesia itu yakni dengan terus melakukan berbagai pendekatan dan menyuarakan aspirasi masyarakat.