Aceh Timur (ANTARA) - Sepanjang jalan nasional Banda Aceh-Medan di kawasan Aceh Timur banyak mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda kabupaten itu dua pekan lalu.
"Lubang bertaburan sepanjang jalan. Lubang seperti kubangan kerbau ikut mewarnai jalan negara tersebut di saat musim penghujan," kata Syafira, pengendara sepeda motor, di Aceh Timur, Sabtu.
Syafira mengatakan badan jalan negara rusak tersebut seperti di Desa Beunot, dan Dama Pulo Dua, Kecamatan Darul Aman. Selain itu, lubang juga bertaburan badan jalan di Desa Bagok Panah Sa dan Desa Grong-Grong.
Lubang yang mengancam pengguna jalan tersebut juga terdapat di persimpangan jalan pusat perkantoran Pemerintah Kabupaten Aceh Timur di Idi. Selanjutnya, di depan Puskesmas Peureulak Barat.
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banda Aceh diharapkan turun ke wilayah Aceh Timur guna melihat kondisi jalan yang rusak di sejumlah titik, seperti di Darul Aman, Idi Rayeuk dan Peureulak.
“Instansi yang menangani jalan nasional perlu keseriusan dalam membangun, baik jalan atau jembatan,” kata Syafira.
Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Indra Kusmeran mengatakan lubang di jalan negara sudah ditutupi dengan tanah bercampur kerikil. Namun, material tersebut mengancam pengendara karena kerikil berserakan di luar lubang.
Dia mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan Satker Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) I Banda Aceh karena menutupi lubang dengan batu sama artinya menciptakan potensi kecelakaan di jalan raya.
“Coba diperhatikan, membahayakan tidak? Tentu ini sangat bahaya, karena batu yang dilindas berbagai jenis kendaraan akan menjadi kerikil tajam dan menyebar di atas badan jalan,” kata Indra Kusmeran.