Banda Aceh (ANTARA) - Dua jam tiga puluh menit sebelum melepaskan dahaga puasa, 15 peserta Ngabuburide dengan nomor terpasang di dada berkumpul dengan membawa sepedanya di altar merah Taman Seni dan Budaya Kota Banda Aceh.
Mereka menunggu panitia untuk segera mengibarkan bendera sebagai tanda dimulainya gowes sepeda ini.
Rute gowes dimulai dari Taman Seni dan Budaya Kota Banda Aceh sampai Masjid Al Huda, Kampung Laksana.
Jadi, mereka akan bergoes sekitar 20-25 menit dan menunaikan dahaga puasa di Masjid Al Huda, Kampung Laksana.
Jam 17.30 WIB, bendera start dikibarkan oleh Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, T Hendra Faisal.
Sebelum dikibarkan ia menyampaikan rasa terima kasih dan berpesan agar para peserta berkendara dengan hati-hati.
Subkoordinator Atraksi Wisata Disbudpar Aceh Elia mengatakan kegiatan ini sengaja menggabungkan kata ngabuburit dengan ride sehingga terbentuklah ngabuburide.
"Karena kan selama puasa memang ada aktivitas ngabuburit, jadi kita buat Ngabuburide. Artinya kita bersepeda santai sambil menunggu waktu berbuka," katanya.
Salah satu peserta Ngabuburide Jun merasa gembira karena melalui kegiatan ini ia bisa kembali berkumpul dengan teman-temannya setelah lama sekali tidak gowes sepeda lagi karena sibuk dengan pekerjaan.
"Kalau waktu pandemi tahun lalu, sering gowes karena banyak waktu luang tetapi akhir-akhir ini sudah jarang," katanya.
Ia datang ke Ngabuburide ini bersama dengan beberapa teman komunitas gowes sepeda yang dinamai komunitas Riang Gembira.
Karena itu, Jun banyak berharap dari pengalaman yang ke pertama kali ini mendatangkan semangat-semangat baru agar komunitasnya itu bisa kembali aktif lagi mengayuhkan roda sepeda.