"Persediaan beras di Bulog Divisi Regional Aceh mencapai hampir 21 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Aceh Achmad Makmun di Banda Aceh, Jumat.
Menurut Achmad Ma'mun, dengan persediaan sebanyak itu mencukupi kebutuhan masyarakat Aceh untuk empat bulan ke depan. Namun, jika persediaan berkurang, langsung ditambah.
Ia mengatakan, meskipun beberapa daerah penghasil beras di Aceh terkena efek banjir dan kemungkinan berpengaruh kepada hasil panen, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap persediaan beras di Bulog Aceh.
"Jika persediaan kurang, Bulog Aceh bisa memasok persediaan dari luar daerah. Kami terus berupaya menjamin persediaan beras di Aceh tetap mencukupi," ungkap Achmad Ma'mun.
Achmad Ma'mun menyebutkan, Bulog Aceh beberapa waktu lalu mendatangkan persediaan tambahan dari Jawa Timur sebanyak 5.500 ton. Persediaan tambahan itu dipasok untuk Banda Aceh sebanyak 2.200 ton dan Lhokseumawe 3.300 ton.
Saat ini, kata dia, Perum Bulog sudah menerapkan sistem informasi logistik secara online. Di mana setiap gudang Bulog yang persediaannya berkurang bisa terpantau.
"Dengan sistem ini, bisa diketahui di gudang mana saja yang persediaannya kurang. Yang kurang ini langsung dipasok untuk persediaan minimal tiga bulan ke depan," kata Achmad Ma'mun.
Menyangkut dengan harga beras, Achmad Ma"mun mengatakan harga beras rata-rata di pasaran di Aceh masih stabil. Harga beras yang umum dikonsumsi masyarakat berkisar Rp9.000 hingga Rp10 ribu per kilogram.
"Harga masih stabil. Kami juga menurunkan tim pemantau harga setiap saat. Jika harga bergerak naik, tentu kami mengambil langkah seperti menggelar operasi pasar," kata dia.
Achmad Ma'mun mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan operasi pasar. Dalam operasi pasar tersebut, harga beras yang dijual kepada masyarakat sebesar Rp8.400 per kilogram.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan gejolak harga beras di pasaran. Tidak terjadi gejolak harga, meski ada efek banjir yang mempengaruhi panen di beberapa daerah di Aceh. Jika terjadi gejolak harga, tentu diantisipasi dengan menggelar operasi pasar," kata Achmad Ma'mun.