Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Ivestasi dan Promosi Aceh menargetkan investasi dari berbagai sektor di provinsi ujung paling barat Indonesia itu pada tahun 2016 sebesar Rp2,3 triliun.
"Sesuai dengan rencana strategis tahun ini, target investasi di Aceh sebesar Rp2,3 triliun," kata Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Iskandar Zulkarnaen dihubungi di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan untuk mencapai target tersebut pihaknya akan fokus melakukan promosi pada tiga sektor investasi seperti infrastruktur dan energi, agroindustri, serta pariwisata.
"Kami akan terus meningkatkan promosi pada tiga sektor tersebut sehingga akan banyak investor hadir ke Aceh untuk menanamkan modalnya di provinsi ini," katanya.
Ia mengatakan untuk sektor infrastruktur misalnya seperti pembangunan jalan, pelabuhan, bandar udara dan energi seprti PLTA, geotermal dan PLTD dan untuk sektor agroindustri seperti pabrik CPO, kakao, perikanan, karet, minyak sawit, kopi, padi, jagung, kedelai, dan penggemukan sapi.
Menurut dia, dengan hadirnya investasi di berbagai sektor akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
"Kami mengajak semua pihak untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor ekonomi di Aceh karena provinsi ini memiliki banyak peluang ivestasi," katanya.
Pihaknya optimistis target investasi tersebut akan tercapai pada tahun 2016, sehingga upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat dapat terwujud.
"Sesuai dengan rencana strategis tahun ini, target investasi di Aceh sebesar Rp2,3 triliun," kata Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Iskandar Zulkarnaen dihubungi di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan untuk mencapai target tersebut pihaknya akan fokus melakukan promosi pada tiga sektor investasi seperti infrastruktur dan energi, agroindustri, serta pariwisata.
"Kami akan terus meningkatkan promosi pada tiga sektor tersebut sehingga akan banyak investor hadir ke Aceh untuk menanamkan modalnya di provinsi ini," katanya.
Ia mengatakan untuk sektor infrastruktur misalnya seperti pembangunan jalan, pelabuhan, bandar udara dan energi seprti PLTA, geotermal dan PLTD dan untuk sektor agroindustri seperti pabrik CPO, kakao, perikanan, karet, minyak sawit, kopi, padi, jagung, kedelai, dan penggemukan sapi.
Menurut dia, dengan hadirnya investasi di berbagai sektor akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
"Kami mengajak semua pihak untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor ekonomi di Aceh karena provinsi ini memiliki banyak peluang ivestasi," katanya.
Pihaknya optimistis target investasi tersebut akan tercapai pada tahun 2016, sehingga upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat dapat terwujud.