Kuala Simpang (ANTARA) - Badan jalan nasional mulai dari Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, hingga perbatasan Aceh-Sumatera Utara banyak dipenuhi lubang setelah banjir melanda wilayah itu dalam sepekan terakhir.
Pantauan di lapangan, Rabu, lebar dan panjang lubang jalan bervariasi berdiameter kecil hingga besar, sedangkan kedalamannya 10-20 centimeter atau semata kaki orang dewasa.
Hampir rata-rata ruas jalan yang pernah terendam, setelah banjir surut muncul lubang menganga. Untuk menghindari terjadi kecelakaan warga sekitar menutup lubang badan jalan nasional itu menggunakan pasir campur kerikil (sirtu).
Baca juga: Dinas Kesehatan salurkan obat-obatan untuk korban banjir Aceh Timur
Seorang pengguna jalan, Zulfitrah (36) di Aceh Tamiang mengatakan lubang di jalan nasional sangat membahayakan pengendara terlebih malam hari.
Sebelumnya lubang di jalan nasional belum sebanyak seperti sekarang ini, namun, setelah banjir beberapa waktu yang lalu lubang di badan jalan semakin bertambah.
“Setelah habis banjir ini aja jalannya banyak kali berlubang. Kemarin-kemarin belum separah ini. Jadinya harus lebih hati-hati saja kalau jalan lewat sini,” kata Agus.
Baca juga: Menteri Sosial pastikan kebutuhan pengungsi banjir di Aceh Tenggara terpenuhi
Agus berharap kerusakan jalan segera diperbaiki oleh instansi terkait, jika lambat akan bertambah parah kerusakannya dan berdampak buruk bagi pengguna jalan terutama sepeda motor.
“Apalagi setiap hari dilintasi seluruh kendaraan lintas provinsi dari yang kecil hingga kendaraan yang besar pasti akan tambah rusak jalan ini,” ujarnya.
Secera terpisah Bupati Aceh Tamiang Mursil mengatakan akan segera melakukan upaya perbaikan jalan nasional maupun jalan kabupaten antar kecamatan yang rusak setelah terendam banjir.
Baca juga: Pemprov Aceh perlu rehabilitasi hutan kritis untuk mencegah banjir
Meskipun perbaikan jalan negara itu merupakan ranah provinsi, namun pemerintah daerah akan melakukan antisipasi darurat untuk meminimalisir kecelakaan serta memperlancar pasokan kebutuhan pokok masuk ke Aceh.
“Kita terus berpikir bagaimana transportasi ini bisa lancar. Jalan-jalan yang rusak akibat banjir untuk perbaikannya akan kita prioritaskan menggunakan anggaran darurat,” kata Mursil.
Pemkab Aceh Tamiang juga akan membantu memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir.
“Berdasarkan SK darurat bencana banjir nanti akan kita usul rehab ke Menteri PUPR untuk infrastruktur jalan maupun rumah,” jelasnya.