Calang (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Aceh Jaya mencatat hingga akhir 2022 lalu capaian produksi jagung di kabupaten setempat melebihi target (surplus) hingga mencapai 14.513 ton dalam setahun.
“Capaian target produksi jagung kita surplus sejak beberapa tahun terakhir. Di mana dari target yang diberikan 7.995 ton, tapi bisa mencapai 14.513 ton atau sekitar 182 persen,” kata Kepala Distan Aceh Jaya Teuku Reza Fahlevi, di Aceh Jaya, Jumat.
Reza menyampaikan, salah satu penyebab meningkatnya capaian target produksi jagung tersebut karena adanya sokongan dari pemerintah pusat maupun provinsi baik itu berupa pemberian bantuan bibit maupun pupuk.
Selain itu, peningkatan ini juga karena tingginya minat masyarakat petani menanam. Di mana sebelumnya tanaman jagung hanya sentral di Kecamatan Teunom dan Pasie Raya. Kini sudah merambah ke kecamatan lainnya.
"Saat ini untuk luas area tanam di seluruh Aceh Jaya itu seluas 3.500 hektare. Maka dengan tingginya minat masyarakat, hasil produksinya juga pasti terus meningkat," ujar Reza yang juga menjabat Sekda Aceh Jaya itu.
Reza menjelaskan, untuk kendala para petani saat ini hanya pada pengeringan saja, sehingga setelah panen mereka terpaksa harus langsung menjualnya, jika tidak maka jagung nya bisa berjamur serta memiliki kadar air yang tinggi.
“Solusinya harus adanya pengering jagung, jika itu ada mungkin tidak ada kendala yang signifikan karena pembeli akan meminta kadar air sekitar 14 persen,” katanya.
Dirinya menambahkan, sementara ini hasil pertanian di Aceh Jaya masih dibeli oleh para agen dari dalam maupun luar Aceh Jaya seharga Rp3.500 hingga Rp4.000 per kilogram.
"Jadi petani menjual jagung mereka kepada agen, dan setelah dibeli maka pihak agen akan langsung menjualnya lagi ke Medan (Sumatera Utara)," demikian Reza Fahlevi.