Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe Imran menegaskan selama menjabat dirinya tidak pernah meminta fee ataupun setoran liar seperti yang ditudingkan kepada dirinya.
"Kabar yang beredar terkait setoran pada ajudan saya tersebut merupakan biaya perjalanan dinas.Saya tegaskan sekali lagi bahwa dari awal saya tidak minta setoran atau fee apapun," kata Imran saat memimpin pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) Tahun 2023 di Lapangan Hiraq Kota Lhokseumawe, Selasa.
“Saya meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajaran, segera lapor ke saya kalau ada yang minta setoran atau fee atas nama Walikota. Kabar yang beredar bahwa uang yang ditransfer tersebut untuk pembiayaan perjalanan saya. Ajudan saya itu tidak pernah berhubungan langsung dengan kepala bagian atau OPD lain," tegasnya.
Menurut Imran, telah menjadi kebiasaan di Pemerintahan Kota Lhokseumawe uang dari perjalanan dinas tidak diterima sebelum keberangkatan. Dana tersebut biasanya akan cair, setelah perjalanan dinas ke luar daerah dilakukan.
"Saya juga menegaskan kalo ada setoran atau uang yang masuk ke kami diluar prosedural, maka akan saya minta untuk langsung dikembalikan,"ujarnya.
Imran juga menyampaikan bahwa awal penugasan sejak Juli hingga Desember 2022 lalu, dirinya meminta Kabag Umum dan Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokopim) untuk membantu kegiatan kedinasan. Namun dengan pertimbangan dari Sekda, pendampingan dilakukan oleh Kabag Pemerintahan.
"Mungkin karena terkait dengan urusan pemerintahan, sehingga menjadi mediator untuk semua," jelasnya.