Meulaboh (ANTARA Aceh) - Harga jual cabai rawit di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, naik dari normal Rp40.000/kg menjadi Rp70.000/kg karena pasokan terganggu bencana banjir dan tanah longsor.
Beberapa pedagang yang dijumpai di Pasar Lhung Nak Yee, Senin, mengatakan, dalam dua hari terakhir pedagang kesulitan mendapatkan cabai rawit dan cabai merah karena jalur lintas kawasan sentra distribusi terganggu longsor dan banjir.
Para pedagang di Meulaboh mendapatkan pasokan cabai kecil dan cabai merah dari kabupaten tetangga seperti Tangse, Beureunun dan beberapa daerah sentra terdekat lain yang saat ini lintasannya terganggu material longsor.
Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindag Aceh Barat Cut Herawati Rahmah mengatakan, gejolak kenaikan juga terjadi di hampir semua jenis sayur-mayur dan rempah-rempah.
"Terutama sekali yang mengalami kenaikan itu barang yang dipasok dari Medan, seperti sayur mayur, yang lokal juga karena sudah tiga hari ini terganggu distribusi, mobil pegangkut tertahan banjir di lintas barat selatan Aceh,"katanya.
Harga cabai rawit pada minggu pertama Januari 2017 Rp40.000/kg, namun pada Senin (9/1) menjadi Rp70.000/kg, cabai merah besar dari harga Rp38.000/kg naik menjadi Rp60.000/kg.
Pasokan cabai ke Pasar Bina Usaha Meulaboh dari kabupaten tetangga dan Medan termasuk jenis sayur-mayur lain seperti kentang, Buncis, tomat, wartel, kol kubis, bawang merah, dan bawang putih.
Harga kentang dari Rp10.000/kg menjadi Rp12.000/kg, tomat lokal dari Rp10.000/kg menjadi Rp12.000/kg, buncis dari Rp8.000/kg menjadi Rp10.000/kg, ketela pohon dari harga Rp5.000/kg menjadi Rp6.000/kg.
"Meulaboh adalah pusat atau jalur perdaganggan. Artinya, dari semua kawasan itu memasok barang kemari. Jadi selama satu minggu ini semua lintasan menuju kemar terganggu bahkan terputus seperti di Lamie Nagan Raya," katanya.
Apabila dari Medan tertahan hingga 2-3 hari di perjalanan, maka pasti terjadi kerusakan pada barang jenis sayur yang diangkut kendaraan.
Untuk menekan kerugian karena barang membusuk dan penambahan biaya pendistribusian sampai ke pasar, penyalur atau pemilik sayur- mayur biasanya menaikkan harga untuk menutupi kerugian.
Cut Titi mengatakan, padam pekan ini, sayur lokal Aceh juga naik harganya karena pasokan terbatas sementara permintaan akan sayuran cukup tinggi.
"Sayur lokal juga sudah naik, tadi pagi saya berbelanja. Sayur biasanya tiga seharga Rp5.000. Hari ini hanya dua ikat," katanya.