Selanjutnya, kata dia, kelompok kopi dan rempah-rempah senilai 58,2 juta dolar AS, serta minyak nabati senilai 34,2 juta dolar AS. Selebihnya, diikuti komoditas berbagai produk kimia, ikan olahan, buah-buahan, dan produk nabati lainnya.
“Selama semester I 2023, negara tujuan ekspor paling tinggi, yaitu India mencapai 258,4 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 39,2 dolar AS, dan Thailand senilai 31,8 juta dolar AS,” ujarnya lagi.
Sedangkan untuk Juni 2023, kata Ahmadriswan, nilai ekspor barang asal Aceh sebesar 63,08 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 23,42 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu sebesar 51,1 juta dolar AS.
Dia menyebut, ekspor asal Aceh pada Juni itu paling besar ke India, yaitu 38,69 juta dolar AS dengan komoditas utama batu bara dan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
Kemudian, negara Thailand senilai 9,20 juta dolar AS dengan komoditas utama kondensat dan AS dengan nilai 8,76 juta dolar AS dengan komoditas utama berupa kopi.
“Dari semua komoditas asal Aceh yang diekspor, sebagian besar diekspor melalui pelabuhan di Provinsi Aceh dan sisanya melalui pelabuhan luar Aceh,” ujarnya pula.
Baca juga: Aceh Tengah pamerkan produk kerawang Gayo dan kopi di Gerakan Melayu Serumpun