PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha serta bazar aneka produk kepada UMKM agar bisa kembangkan bisnis secara jangka panjang.
"BFI Finance berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas para pelaku UMKM seperti di Medan 6-7 Desember 2023 dengan tajuk BFINgangkatUsahaLokal: Belajar Kreatif, Omzet Makin Melejit", " ujar General Manager BFI Finance Region Sumatera, Sudihartono, Rabu.
Acara itu diikuti ratusan pelaku UMKM. Selain pelatihan, acara itu diikuti dengan menggelar bazar, pemeriksaan kesehatan gratis, olahraga Poundfit, serta lomba mewarnai untuk anak-anak.
"BFI Finance turut berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia, salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan ini," katanya.
Baca juga: Puluhan UMKM ramaikan bazar MTQ Aceh di Simeulue
Baca juga: Puluhan UMKM ramaikan bazar MTQ Aceh di Simeulue
Sudihartono menyebutkan, pelaku UMKM selayaknya terus difasilitasi agar naik kelas, mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar, dan mampu berkontribusi nyata dengan bisnis yang berkelanjutan dan jangka panjang, termasuk di wilayah Medan dan sekitarnya.
Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menyatakan kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDM) mencapai hampir 61 persen dan 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM), Indonesia memiliki 8,71 juta unit UMKM sepanjang tahun 2022.
Provinsi Sumut sendiri menempati urutan kelima jumlah UMKM terbanyak di tanah air atau sebanyak 596 ribu unit usaha.
"Pelatihan usaha ini bertujuan meningkatkan kualitas dan kapasitas mereka sebagai pelaku usaha agar dapat berkembang lebih maju, bermental kuat, dan cerdik melihat persaingan dan potensi pasar, " katanya.
Dia menjelaskan, nantinya, salah satu peserta terpilih juga berkesempatan dibuatkan video promosi dan kisah bisnisnya dimuat di media massa sehingga usahanya makin dikenal luas.
Ada pun pilihan menggandeng organisasi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), BFI Finance berharap kegiatan itu dapat menjadi wadah komunikasi antarpelaku UMKM di Medan dan sekitamya untuk bertukar pengalaman dan memperluas jaringan.
Kegiatan itu juga dapat menjadi kesempatan para pelaku UMKM untuk mengetahui beragam solusi yang ditawarkan oleh BFI Finance dalam mendampingi kegiatan usaha mereka.
Sudi panggilan akrab Sudihartono menyebutkan, nilai pembiayaan baru (new boooking) BFI sepanjang Januari hingga September 2023 paling banyak dikucurkan untuk modal kerja sebesar 53 persen.
Sisanya adalah pembiayaan investasi dengan porsi sebesar 27 persen serta pembiayaan multiguna dan berbasis syariah sebesar 20 persen.
Baca juga: Anyaman pandan Aceh Timur tembus pasar Pulau Jawa
Baca juga: Anyaman pandan Aceh Timur tembus pasar Pulau Jawa
Portofolio pembiayaan baru didominasi oleh pembiayaan berjaminan kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua) sebesar 66 persen.
BFI Finance juga menyediakan pembiayaan berbasis syariah untuk segala kebutuhan usaha.
Berbagai produk pembiayaan syariah dapat dipilih, mulai dari pembiayaan untuk tujuan produktif atau usaha hingga untuk tujuan kebutuhan konsumtif atau multiguna.
"BFI Finance senantiasa mendekatkan diri melalui ragam program pemberdayaan masyarakat, " katanya.
Sekretaris Dinas Koperasi UKM Perindustrian & Perdagangan Kota Medan, Erwin Saleh, mengatakan, Pemkot Medan sudah banyak melakukan pelatihan untuk UMKM sepanjang tahun 2023 ini.
Pelatihan mulai soal manajemen keuangan, hingga permodalan yang dinilai sangat penting untuk UMKM.
Sebanyak 21 produk UMKM Aceh siap ekspor tahun depan
Pelatihan diberikan terutama untuk mengembangkan potensi para UMKM.
"Pemkot Medan mengapresiasi BFI Finance yang menggandeng IWAPI.Langkah ini menjadi salah satu upaya bagaimana mengembangkan ibu-ibu dari UMKM, " katanya.
BFI diharapkan bisa memberikan solusi bagi UMKM termasuk dalam pembiayaan.
Mewakili pengurus DPD IWAPI Sumut, Purnama Dewi, mengatakan, untuk mewujudkan UMKM naik kelas, UMKM harus memenuhi kriteria mulai produknya harus unggul, berkualitas dan sudah menggunakan digital.
"Pelatihan diharapkan senakin membuat UMKM bisa belajar lebih banyak lagi dan mendapat solusi. dalam masalah yang dihadapi UMKM, " katanya.
Baca juga: Pelaku ekonomi digital Aceh diharapkan bisa berbisnis secara inklusif
Baca juga: Pelaku ekonomi digital Aceh diharapkan bisa berbisnis secara inklusif