Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Banda Aceh menandatangani Kesepakatan Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN Ar-Raniry), terkait Jaminan Kesehatan bagi Mahasiswa Berkewarganegaraan Asing di perguruan tinggi itu.
Penandatanganan kesepakatan bersama tersebut berlangsung di UIN Ar-Raniry, Darussalam Banda Aceh, Rabu (13/9) dan dihadiri Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Sari Quratul Ainy AAK, dan dari UIN Kepala International Office UIN Ar-Raniry Prof Syahrizal Abbas.
"Kami memberikan apresiasi kepada UIN Ar-Raniry yang telah nyata mendukung Program JKN-KIS dan kami juga mengapresiasi kepada mahasiswa asal Malaysia yang telah ikut serta menjadi peserta JKN-KIS," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Sari Quratul Ainy.
Ia menjelaskan pada prinsipnya program JKN-KIS adalah gotong royong untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dengan meningkatkan kualitas kesehatan.
"Semakin banyak yang berpartisipasi maka semakin baik. Kami berharap mendaftarnya mahasiswa asing asal Malaysia sebagai peserta JKN-KIS dapat mendorong perluasan peserta JKN-KIS, terutama bagi mereka yang diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan," katanya.
Ia mengatakan Pemerintah berupaya mewujudkan Cakupan Semesta Jaminan Kesehatan (Universal Health Coverage/UHC) pada 1 Januari 2019. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan komitmen penuh seluruh pemangku kepentingan untuk memperluas kepesertaan dan menjaga kesinambungan program JKN-KIS.
"Khusus untuk wilayah Aceh, 99,6 persen penduduknya telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Semoga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari program yang mulia ini," katanya.
Dalam kesempatan tersebut BPJS Kesehatan juga menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia Cawangan (Cabang) Aceh (PKPMI-CA) yang mengatur pendaftaran kolektif WNA asal Malaysia sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Penandatanganan dari mahasiswa asal Malaysia tersebut diwakili Mohamad Noor Hafiz Bin Nordin dan untuk tahap awal sejumlah 80 mahasiswa asal Malaysia mendaftar program JKN-KIS.
Salah seorang mahasiswa UIN Ar-Raniry asal Malaysia, Mohamad Noor Hafiz, mengatakan bahwa sejumlah mahasiswa asal Malaysia memilih untuk mendaftar JKN-KIS karena pertimbangan kemudahan akses ke fasilitas kesehatan dan luasnya pelayanan kesehatan yang dapat dijamin.
"Iuran JKN-KIS terjangkau dan tidak perlu mengeluarkan biaya di awal apa bila membutuhkan pelayanan kesehatan dan karena ini program negara, kami yakin dapat dipercaya," katanya.
Kepala International Office UIN Ar-Raniry menjelaskan bahwa prinsip gotong royong dalam program JKN-KIS sejalan dengan konsep Ta"awun (tolong menolong) yang sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam.
"Kami memberi apresiasi kepada BPJS Kesehatan atas prakarsa untuk mewujudkan kerja sama yang sangat penting sekali bagi seluruh mahasiswa UIN Ar-Raniry untuk memiliki JKN-KIS," katanya.