Aceh Utara (ANTARA Aceh) - Senyuman sumringah terpancar dari raut wajah Nurhayati, sosok wanita di pedalaman Nisam Antara merasa senang saat dirinya mendapat kabar akan dibangun rumah, Impian dan harapan selama ini yang kian bergelayut dalam mimpinya seakan tinggal selangkah lagi dalam meraihnya.
Bertahun-tahun sudah wanita dengan tiga anak warga Dusun Darussalam, Desa Alu Dua, Kecamatan Nisam Antara tersebut, bertahan dalam keadaan kekurangan, bertahan dalam kecemasan dengan dinding rumah seadanya. Apakah ada binatang buas ataukah mata liar nan nakal yang mengintip dirinya bersama anaknya didalam rumah saat terlelap.
Hunian yang ditinggali oleh Nurhayati bersama tiga putrinya itu, sangat tidak layak. Ukuran rumahnya hanyalah 3 X 5 Meter, dengan atap daun Rumbia. Kondisi atapnya sudah sangat memprihatinkan yang terlihat lusuh dan kering. Sehingga, selain terlihat rawan ditiup angin juga kerap bocor apabila hujan mendera.
Tidak cukup disitu, keprihatinan rumah janda miskin tersebut kembali terlihat kala melihat dinding rumahnya yang seakan hendak copot. Dimana, hanya ditempel begitu saja dengan kondisi kayu yang telah lapuk dimakan usia. Belum lagi, lantai rumah yang langsung menyentuh tanah. Sedangkan untuk tempat tidurnya hanya terlihat tilam kasur yang sudah lusuh yang diletakkan diatas balai-balai kayu kecil yang tersusun.
Disinilah Nurhayati tinggal dan membesarkan tiga orang putrinya yang masih kecil-kecil dengan segala kekurangan hidunya dan segenap tenaga yang dimilikinya untuk membesarkan tiga buah hatinya. Air mata dan peluh keringat seakan kering untuk dia teteskan dalam mengarungi hidupnya.
Nurhayati bercerita, untuk menafkahi hidupnya bersama tiga anaknya, dirinya harus berusaha semampu mungkin agar periuk nasinya tetap terisi dan asap dapurnya tetap mengepul. Sehari-hari dirinya menjadi menjadi buruh pengupas hasil perkebunan yang ada didaerahnya. Apakah pinang kakao ataupun pala dan lain sebagainya.
Jika jasa tenaganya dipakai, maka upah yang didapat oleh wanita itu, sebesar Rp 60 ribu per hari, itupun apabila ada. Namun, apabila tidak ada dirinya harus menyiasati dengan pekerjaan lain agar dapat terus mengepul asap dapur.
Dengan upah sebesar Rp 60 ribu itu pula, Nurhayati mengunakannya untuk membeli beras dan sedikit lauk yang mereka makan. Serta menyisihkan sedikit untuk biaya sekolah ketiga anaknya. Dimana yang paling sulung Rizka sudah kelas Dua SMP, sedangkan adiknya kelas VI SD serta yang paling bungsu kelas III SD.
Kabar gembira pun berhembus, senyum sumringah dirinya menghiasi wajah polos wanita desa itu, kala mendapat kabar bahwa rumahnya akan direhab dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 100 Kodim 0103 Aceh Utara Tahun 2017, yang digelar di Kecamatan Nisam Antara.
Terlebih lagi, saat Komandan Kodim 0103 Aceh Utara, Letkol Kav. Fadjar Wahyu Broto, meninjau pelaksaan kegiatan pembangunan rumahnya oleh anggota Satgas TMMD. Raut wajahnya langsung terlihat penuh kegembiraan.
Tiada hentinya, ibu tiga anak ini tersenyum dalam melayani setiap tanya yang dilontarkan oleh Dandim 0103 Aceh Utara. Dengan polosnya Nurhayati menjawab pertanyaan, mulai dari keadaan tempat tinggalnya yang menyedihkan hingga kondisi dirinya dalam membesarkan tiga orang anaknya. Andai dinding gubuk Nurhayati dapat bicara, dia akan ikut berbicara mengenai kisah sehari-hari wanita itu bersama tiga anaknya.
Sementara itu, mata Letkol Kav. Fadjar Wahyu Broto terus menyapu pemandangan kondisi rumah dan penghuninya yang miris tersebut. Dari wajah yang bergaris tegas itu, terlihat rasa iba yang mendalam. Kala sorot matanya terpaku kearah bangunan rumah milik Nurhayati yang tinggal bersama tiga putrinya yang masih kecil.
Dandim, seakan berat untuk memalingkan pandangan dari pemandangan yang menyentuh hati tersebut. Apalagi melihat tiga bocah perempuan yang masih lucu sedang beranjak remaja. Seharusnya tinggal dirumah yang layak, namun karena keadaaan yang membelit kehidupan mereka, terpaksa hari-harinya dijalani digubuk tua itu, baik sebagai tempat berteduh dari hujan dan panas dan juga sebagai tempat berbagi kisah sehari-hari.
Dengan perasaan iba yang mendalam yang terlihat dari sorot matanya yang tajam, perwira TNI itu memerintahkan kepada anggotanya untuk segera menyelesaikan pembangunan rumah warga dhuafa tersebut.
Bahkan dirinya memerintakan juga, supaya pembangunan rumah untuk Nurhayati bersama tiga anaknya itu, diperbesar lagi menjadi dua kamar dengan satu ruang tamu dan satu dapur.
''Pembangunan rumah itu, segera dilakukan dan diperbesar lagi. Sayang anak-anaknya banyak dan perempuan semua. Jika cepat siap akan lebih bagus," tegas Letkol Fadjar Wahyu Broto kepada anggotanya.
Senyum bahagia diwajah Nurhayati kian terlihat. Terlebih lagi dengan kedatangan orang nomor satu di jajaran militer Kodim 0103 Aceh Utara. Baginya yang hanya seorang wanita desa biasa, bentuk perhatian yang diberikan kepadanya adalah impian yang kerap menganggu tidurnya selama ini.
Kini, Nurhayati bersama tiga orang anaknya hanya menunggu waktu saja untuk bisa menempati rumah baru mereka yang dibangun oleh TNI yang bertugas dalam Satgas TMMD Reguler ke-100 Kodim 0103 Aceh Utara tahun 2017.