Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh merencanakan pembangunan minatorium sebagai tempat penangkaran biota air tawar dalam satu aquarium raksasa, dalam upaya budidaya ikan air tawar.
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengatakan bahwa nantinya minatorium tersebut akan dibuat menyerupai habitat aslinya untuk menangkar semua jenis ikan yang ada di Danau Lut Tawar kabupaten setempat.
"Dan akan dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata," kata Shabela di Kota Takengon, Aceh Tengah, Sabtu.
Dia menjelaskan pembangunan minatorium tersebut juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendidikan berupa museum tentang biota Danau Lut Tawar. Bahkan mini teater untuk mempertontonkan film tentang biota Lut Tawar.
"Sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan informal bagi masyarakat," katanya.
Tambah dia, dalam mewujudkan pembangunan tersebut maka bupati sangat berharap kepada semua pihak terkait, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI untuk dapat memberikan dukungan.
"Sehingga upaya pelestarian keanekaragaman hayati dibDanau Lut Tawar dapat terwujud," katanya.
Sebelumnya, dia menyebutkan bentangan perairan Danau Lut Tawar mencapai luas 5.472 hektare, yang memiliki beragam jenis ikan air tawar, sedikitnya terdapat 21 jenis ikan yang hidup di dalamnya.
Namun, kata dia, berbagai permasalahan seperti penurunan luas perairan danau, pencemaran, pendangkalan, dan sampah telah mengakibatkan produksi ikan di danau tersebut terus menurun, sehingga mereka terus berupaya meningkatkannya.
Bahkan, tambah dia, nilai rata-rata kelimpahan ikan di danau ini sekitar 46,2 kilogram per hektare dengan total estimasi biomass ikan sebesar 265,51 ton.
"Estimasi potensi produksi ikan Danau Lut Tawar berdasarkan produktivitas primer fitoplankton adalah sebesar 70,8 kilogram per hektar per tahun," katanya.
Pemerintah Aceh Tengah akan bangun minatorium biota air tawar
Minggu, 9 Februari 2020 12:32 WIB