Banda Aceh (ANTARA) - Yayasan Beudoh Gampong meminta pemerintah daerah di Aceh memperkuat jaringan pengaman sosial guna mengantisipasi gejolak sosial sebagai dampak pandemi COVID-19.
Sekretaris Umum Yayasan Beudoh Gampong T.M. Zulfikar di Banda Aceh, Kamis (7/5), mengatakan untuk memperkuat jaringan pengaman sosial tersebut, maka pemerintah daerah di Aceh harus memfokuskan anggarannya.
"Kami minta fokuskan anggaran untuk memperkuat jaringan pengaman sosial, sehingga dapat menahan gejolak sosial masyarakat yang terdampak COVID-19," kata dia.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat diminta tinggal di rumah guna mendukung upaya bersama memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.
Keadaan itu, katanya, membuat pendapatan masyarakat secara ekonomi menurun, bahkan ada yang nihil.
"Jika ini tidak disikapi dengan bijak, tentu bisa menimbulkan gejolak sosial masyarakat. Ini yang harus dicegah dengan memperkuat jaringan pengaman sosial masyarakat," kata Zulfikar.
Yayasan Beudoh Gampong juga meminta pemerintah daerah di Aceh, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, meningkatkan dukungan moral dan finansial bagi tenaga medis.
"Tenaga medis merupakan garda terdepan dalam menangani COVID-19. Dukungan tersebut dengan memenuhi ketercukupan alat pelindung diri dan peralatan kesehatan, termasuk memberi jam kerja yang sehat dan kenyamanan mereka dalam bertugas," kata dia.
Pihaknya juga meminta pemerintah daerah di Aceh mempertimbangkan saran ilmuwan dan ulama terkait dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar secara penuh dan konsisten guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami juga mendorong masyarakat membangun ketahanan pangan dengan mengembangkan pertanian, peternakan, dan perikanan secara mandiri di tengah pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan berakhir," kata Zulfikar.
Yayasan Beudoh Gampong minta pemerintah perkuat JPS
Jumat, 8 Mei 2020 11:01 WIB