Banda Aceh (ANTARA) - Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Provinsi Aceh meminta pemerintah setempat untuk memperkuat sektor pangan dalam rangka pemulihan ekonomi karena terdampak pandemi COVID-19.
"Kita dorong dan mendukung Pemerintah Aceh memanfaatkan lahan-lahan yang tidak digunakan untuk mempertahankan swasembada pangan," kata Ketua ISMI Aceh Nurchalis di Banda Aceh, Kamis.
Nurchalis mengatakan, pemulihan ekonomi di masa pandemi ini tentunya membutuhkan proses jangka panjang. Namun, disisi lain masyarakat tidak sanggup menunggu dalam waktu yang cukup lama karena mereka harus memenuhi kebutuhkan sehari-hari.
Karena itu, Pemerintah Aceh harus berfikir dan menentukan strategi bagaimana mencari jalan keluar membantu masyarakat, salah satunya dengan cara memanfaatkan tiga keunggulan kompetitif Aceh yakni dari sektor pertanian, kelautan perikanan dan kehutanan.
"Kita ISMI sangat mendukung Gubernur memperkuat sektor pertanian, kelautan perikanan dan kehutanan, karena tiga sektor tersebut sangat membantu kehidupan masyarakat," ujarnya.
Menurut Nurcholis, pemerintah memang harus mengambil sektor agro tersebut untuk memulihkan ekonomi masyarakat, dan program itu wajib diprioritaskan dan menjadi fokus Pemerintah Aceh.
"Bahkan bila perlu membentuk tim yang lebih kuat, sehingga sektor agro benar-benar terberdayakan," katanya.
Nurchalis menuturkan, unggulan kompetitif Aceh juga harus diberdayakan sesuai dengan geografis wilayahnya. Seperti wilayah Aceh Tengah bagaimana menghidupkan hasil pertanian kopi di sana.
Kemudian, di wilayah pantai barat selatan Aceh dengan sektor pertaniannya, bagaimana pemerintah hadir membangun irigasi untuk peningkatan produksi petani.
"Lihat dan turunkan tim, fokuskan itu jangan memikirkan proyek-proyek besar-besar dulu. Hari ini adalah bagaimana mempertahankan harkat dan martabat kehidupan masyarakat Aceh," kata mantan Sekjen KNPI Aceh itu.
Nurchalis menambahkan, Pemerintah Aceh juga dapat mengambil dana otonomi khusus (Otsus) untuk memberdayakan sektor-sektor tersebut.
Sehingga setelah pandemi ini berakhir, Aceh sudah menjadi pusat produksi terbesar dari sektor agro dan dipastikan investor akan hadir karena ketersediaan bahan baku.
"Maka dengan itu kita sudah ada nilai pertumbuhan, dan kemiskinan bisa menurun, pengangguran bisa berkurang karena sudah terbukanya lapangan kerja baru," demikian Nurchalis.