Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Kota Subulussalam Andriansyah di Subulussalam, Selasa, mengatakan peremajaan sawit adalah program strategis nasional langsung dibawah Presiden Jokowi.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Peremajaan ini tidak memperluas areal kelapa sawit itu sendiri. Realisasi peremajaan sawit sejak dua tahun terakhir mencapai 2.356 hektare," kata Andriansyah.
Andriansyah mengatakan program peremajaan sawit di Kota Subulussalam dimulai pada 2019. Pada tahun itu, Kementerian Pertanian memberi target peremajaan sawit dengan luas mencapai 1.200 hektare.
"Dalam pelaksanaannya, capaian program peremajaan sawit pada 2019 melampaui dari target seluas 1.872 hektare, sehingga target pada 2020 ditambah menjadi 2.500 hektare," kata Andriansyah.
Namun, kata Andriansyah, dalam pelaksanaan peremajaan sawit pada 2020 terjadi kendala nonteknis yang menyebabkan capaian realisasi hanya 483 hektare atau 19,32 persen.
Kendati realisasi tidak tercapai, kata Andriansyah, target peremajaan sawit pada 2021 tetap sama dengan tahun sebelumnya, yakni 2.500 hektare. Target tersebut berdasarkan usulan Masyarakat yang disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
Sedangkan penerima program peremajaan sawit ini mencapai 1.086 kepala keluarga. Mereka diusulkan melalui 17 lembaga pengusul berbentuk koperasi, kelompok tani, dan gabungan kelompok tani," kata Andriansyah.
Program peremajaan sawit ini, kata Andriansyah, meliputi pembersihan lahan, pengadaan bibit, pembuatan lubang, penanaman hingga pemupukan. Pengerjaannya dilakukan dengan durasi 2 tahun sejak penandatanganan kontrak.
"Hingga saat ini pelaksanaan program peremajaan sawit ini masih berjalan, baik proses pengerjaan fisik maupun usulan-usulan penerima manfaat baru. Selain itu, perbaikan juga terus dilakukan apabila dijumpai kendala-kendala di lapangan," kata Andriansyah.