Ketua DPD I KNPI Aceh Jamaluddin, ST di Meulaboh, Senin mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus mempersiapkan program PK KNPI Aceh melalui program satu usaha pemuda binaan dalam setiap kecamatan di Aceh
"KNPI Aceh hari ini punya 186 pengurus kecamatan seluruh Aceh, jadi kita sedang upayakan maksimal setiap kecamatan itu ada usaha binaan KNPI. Hari ini Meureubo kita berikan beberapa paket bantuan agar usaha kelompok pemuda ini terus berkembang," katanya.
Pernyataan tersebut disampaikan kepada wartawan disela-sela menyerahkan bantuan paket prasarana penunjang kerja untuk PK Meureubo Daya, bantuan tersebut diharapkan mendorong peningkatan kreativitas pemuda dalam berusaha mandiri.
Menurut dia, Aceh memiliki sumber daya manusia cukup dan handal menghadapi ekonomi global, hanya saja butuh dorongan semua pihak mendukung memperbaiki keahlian pemuda sehingga produktivitasnya benar-benar menjadi pengusaha sukses.
Disamping mempersiapkan tenaga kerja handal, KNPI Aceh juga berperan mencari peluang pasar produk dihasilkan, besar harapan kreativitas pemuda binaan mereka yang sudah terlatih sesuai displin ilmu mendapat perhatian semua pihak.
"Tujuan kita juga untuk mempersiapan tenaga handal sehingga pemuda Aceh siap menghadapi MEA, jadi tidak hanya menjadi penonton. Kami KNPI, ketika sudah ada produk usaha pemuda ini juga kita mempromosikan produk mereka," jelasnya.
Bantuan yang diberikan untuk PK Meureubo seperti mesin las Lakomi, Gerinda mactek, mesin bor duduk wes lake, gerinda potong GNT 14 inc, ragum me3ja RRT 6 inc, Tool Box Puc, gunting besi 42 inc, kunci ring pas 8-22 milimeter dan gergaji besi.
Kata Jamaluddin, pihaknya sudah menyerahkan sekitar 45 set bantuan peralatan kerja untuk kelompok usaha pemuda, seperti untuk jurusan peralatan bengkel las, perkayuan, perabotan, Listik, Represi AC, Kulkas, usaha mekanik Hp serta usaha kustum kelompok perempuan.
Jelasnya, dibeberapa PK kelompok usaha binaan mereka sudah bangkit bahkan dengan pendapatan usaha mereka diatas Rp3 juta, bahkan tidak tangung-tangung kreativitas pemuda yang sudah berhasil membangun rumah sendiri berkat ketekunan usaha dikerjakan.
"Di Kota Subulusalam beberapa diantaranya sudah bangkit, sudah ada pendapatn diatas Rp3 juta. Untuk beberapa tingkatan usaha yang pernah kita beri pelatihan, magang kemudian membuka usaha saat kembali ke daerah masing-masing," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, setiap pemuda yang dibina dan dibantu peralatan kerjanya adalah mereka-mereka yang telah bersertifikasi telah mengikuti pelatihan dan magang, pemuda tersebut kemudian membuka usahanya di daerah masing-masing.