Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banda Aceh Amir Fadhli menyatakan kenaikan sejumlah harga komoditas makanan bisa menjadi pemicu terjadinya inflasi pada Januari di Ibu Kota provinsi Aceh itu.
"Kenaikan harga beras, buah-buahan serta harga emas memicu terjadinya inflasi pada bulan ini di Banda Aceh," kata Amir Fadhli di Banda Aceh, Senin.
Adapun harga beras medium di Banda Aceh saat ini bergerak naik dari harga Rp150 ribu menjadi Rp170 ribu per sak dan premium dari Rp180 ribu menjadi Rp190 ribu per sak.
Lalu, harga buah-buahan seperti apel, jeruk, mangga, dan semangka juga alami kenaikan di tingkat pedagang. Di mana, apel naik mencapai Rp30 sampai Rp80 ribu per kg, jeruk Rp15 - Rp25 ribu per kg, mangga naik menjadi Rp35 ribu per kg, dan semangka naik Rp9 ribu per kg dari sebelumnya Rp5 ribu per kg.
Baca juga: Harga komoditi di Banda Aceh naik, Pemko akan segera operasi pasar
Kemudian, harga emas di Banda Aceh pada bulan Januari ini tembus Rp2,93 juta per mayam (3,33 gram), ditambah ongkos harganya capai Rp3,03 juta per mayam.
Meski demikian, Amir optimis kenaikan harga komoditas tersebut dapat stabil, termasuk inflasi bisa dikendalikan sesuai target sebesar 3±1 persen pada Februari nanti oleh Pemerintah Banda Aceh.
"Inflasi dapat terkendali melalui kegiatan operasi pasar dan pasar murah. Maksimal empat persen yang kita jaga," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh Rony Widijarto menegaskan, pihak terus berupaya menjaga stabilitas harga, terutama untuk bahan pokok, karena pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung bersumber dari konsumsi rumah tangga.
"Itu menjadi penting karena saat ini perekonomian kita itu didorong oleh konsumsi rumah tangga, jadi itu harus kita penuhi tanpa menimbulkan harga yang terlalu tinggi," kata Rony.
Baca juga: Cegah inflasi, Pj Bupati Aceh Tamiang tinjau pasar
Terkait dengan pengendalian laju inflasi, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyebutkan saat ini Banda Aceh mencatatkan pencapaian positif. Inflasi year on year dari 7,85 persen pada September 2022 terus menurun hingga enam persen pada Desember lalu
“Ini tidak terlepas dari tim yang solid yang kita miliki, yakni TPID yang saling berkoordinasi dan mengisi dalam upaya menekan laju inflasi," kata Bakri.
Selain itu, lanjutnya, Pemko Banda Aceh juga telah mengalokasikan anggaran hampir tiga kali lipat dari tahun lalu untuk program pengendalian inflasi pada tahun ini.
"Kita terus berpacu sesuai arahan presiden dan Mendagri untuk menekan laju inflasi hingga di bawah lima persen,” demikian Bakri Siddiq.
Baca juga: Indonesia diperkirakan relatif aman dari resesi
BPS sebut kenaikan sejumlah komoditas di Banda Aceh bisa picu inflasi
Senin, 30 Januari 2023 18:45 WIB