Banda Aceh (ANTARA) - Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq memastikan bahwa harga barang untuk kebutuhan pokok di ibu kota provinsi Aceh stabil selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah ini.
"Dari pantauan, kami melihat harga bahan pokok masih stabil dan sebagian malah cenderung turun,” kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Selasa.
Hal itu disampaikan Bakri Siddiq usai melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke pasar terpadu Al Mahirah, Lamdingin Banda Aceh bersama unsur Forkopimda usai mengikuti Rakor inflasi secara virtual dengan Pemerintah Pusat.
Baca juga: BPS sebut inflasi Maret capai 0,18 persen
Bakri menyebutkan, harga komoditi seperti cabai saat ini malah turun menjadi Rp30 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp40 ribu. Kemudian harga bawang dan telur masih relatif normal.
Menurut Bakri, stabilnya harga bahan pokok di Banda Aceh tersebut tidak terlepas dari kerja keras seluruh stakeholder yang selama ini terus bekerjasama dengan Pemko dalam program pengendalian inflasi.
Operasi pasar dan pasar murah keliling menjadi salah-satu strategi yang dilakukan Pemko untuk menjaga kestabilan harga.
"Ini berkat kerjasama kita dengan Forkopimda yang rutin melakukan Sidak. Begitu juga instansi terkait seperti Diskop UKM dan Perindag yang rutin menggelar pasar murah dan pasar keliling dengan harga murah bagi warga kota," ujarnya.
Baca juga: Bea cukai fasilitasi ekspor bahan makanan khas Aceh ke Denmark
Selain itu, kata Bakti, semua ini juga tidak terlepas dari program lainnya yakni subsidi daging dan ayam saat tradisi meugang ramadhan, sehingga harganya stabil dan cenderung turun.
Dirinya menegaskan, Pemko dan Forkopimda Banda Aceh serta instansi terkait akan terus melakukan pantauan ke pasar-pasar guna mengetahui kondisi terkini.
Kemudian, suplai komoditi juga akan terus dipantau, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana permintaan sudah dapat dipastikan meningkat.
"Ini terus kita pantau, karena biasanya jelang lebaran permintaan meningkat. Suplai kita jaga agar harga tetap stabil," demikian Bakri Siddiq.
Baca juga: Cegah makanan mengandung bahan berbahaya, Dinkes Aceh Jaya cek takjil di Kota Calang