Banda Aceh (ANTARA) - Akademisi Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Nur Fadli SPi MSc menilai Pemerintah Aceh perlu mengoptimalkan penggunaan ruang pendingin (cold storage) perikanan karena belum beroperasi dengan baik.
Nur Fadli mengatakan ada sekitar 27 unit cold storage yang tersebar di seluruh Aceh, baik punya pemerintah maupun swasta. Namun, hanya sekitar 12 unit cold storage yang beroperasi, selebih tidak beroperasi.
"Kita punya cold storage, cuma kalau kita lihat dari kondisinya 46 persen itu rusak.Yang beroperasi itu cenderung yang dikelola oleh swasta,” kata Fadli di Banda Aceh, Jumat.
Baca juga: Aceh ekspor perdana 470 kilogram kerang darah ke Vietnam bertepatan dengan Maulid Nabi
Hal tersebut disampaikan Nur Fadli berdasarkan hasil kajian yang dilakukan bersama akademisi lain dari USK Banda Aceh, terkait potensi, optimalisasi, dan peluang investasi sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Aceh.
Setelah dihitung, kata dia, kapasitas cold storage di Aceh tersebut sekitar 2.600 ton. Cold storage yang beroperasi dengan baik paling banyak terdapat di Banda Aceh dan Idi, Aceh Timur, dan itu dikelola oleh swasta.
“Sedangkan yang dibangun oleh pemerintah cenderung rusak, dengan berbagai alasan, mungkin spek (spesifikasi) enggak benar, listrik tidak ada, pokoknya macam-macam,” ujarnya.
Pemerintah perlu optimalkan penggunaan "cold storage" ikan di Aceh, 46 persen rusak
Jumat, 29 September 2023 17:50 WIB