Hasil tangkapan ikan nelayan di perairan Kota Lhokseumawe, Aceh, alami peningkatan mencapai 100 kilogram yang biasanya hanya 50 kilogram sejak dua bulan terakhir dan didominasi ikan teri.
Hasil tangkapan nelayan Pusong di Lhokseumawe, Senin, mayoritas adalah jenis ikan jenis tuna, tongkol, dan tamban, yang banyak terdapat di perairan Selat Malaka. Hal ini juga mengacu karena kondisi cuaca yang mulai baik, dimana sebelumnya kondisi angin laut tergolong kencang yang mengakibatkan nelayan kesulitan melaut.
Salah seorang nelayan, Sabar mengatakan, dalam bulan September dan Oktober hasil tangkapan sudah mulai meningkat, berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya yang sangat minim.
Ia mengatakan nelayan berlayar mulai dari pukul 05.00 hingga 13.00 WIB, dan hasilnya dipasok ke Pasar Pusong Baru dan penjual ikan keliling.
Ia mengatakan nelayan berlayar mulai dari pukul 05.00 hingga 13.00 WIB, dan hasilnya dipasok ke Pasar Pusong Baru dan penjual ikan keliling.
“Kalau ikannya banyak kami bisa lebih lama di laut, bisa sekitar tujuh sampai delapan jam. Berbeda kalau ikannya sedikit kami hanya sekitar tiga jam di laut,” ucap Sabar.
Hal serupa dialami oleh nelayan asal Ujong Blang, Hendra yang mengatakan Penghasilan kelompok nelayan tradisional yang beranggotakan enam orang, diperoleh sekitaran Rp2.000.000 dan Rp1.500.000 per hari, tergantung dengan kondisi cuaca.
“Kalau cuaca bagus pendapat kami lumayan banyak, tetapi beda halnya saat cuaca buruk, bisa jadi pendapat kami nihil,” katanya.
Penulis: Siti Raisya Rani, mahasiswa Malikussaleh
Penulis: Siti Raisya Rani, mahasiswa Malikussaleh