Bukhari, salah seorang pedagang di Pasar Inpres Lhokseumawe, Rabu, mengatakan, kenaikan harga bawang lokal tersebut karena pasokan dari sentra produksi terbatas sementara permintaan meningkat.
Bawang lokal dipasok dari Brebes, Jawa Tengah, dan Pidie sebagai sentra pemasok bawang merah lokal di Aceh.
Dikatakan, melonjaknya harga juga dipengaruhi oleh musim hujan sehingga berimbas kepada kualitas produksi.
Namun apabila, cuaca sudah mendukung untuk masa penanaman salah satu jenis komoditas pertanian tersebut, maka harga akan kembali normal seperti biasanya, ungkapnya.
Sementara itu, untuk bawang merah impor, baik yang berasal dari India maupun China, harganya malah menurun.
Dimana, sebelumnya harga bawang merah impor dari kisaran harga Rp22 ribu hingga Rp23 ribu turun menjadi Rp18 ribu/Kg.
Mengenai turunnya harga bawang merah impor tersebut, disebutkan oleh pedagang bahwa pasokannya dalam sepekan sangat lancar.
Begitu juga dengan stok pada pedagang besar juga mencukupi berapa yang dibutuhkan.
Bawang merah impor yang dipasarkan di sejumlah pasar tradisional di Kota Lhokseumawe dan beberapa daerah lain di Aceh, didatangkan dari melalui Provinsi Sumatera Utara.