Calang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyampaikan bahwa pihaknya kekurangan personel dalam menangani konflik satwa liar di Kabupaten Aceh Jaya yang kerap terjadi dalam satu bulan terakhir ini.
“Laporan terkait gajah liar di Aceh Jaya sudah masuk kepada kita, namun kita sedang mengatur personel untuk kesana, karena kita kekurangan personel, sebagian dari kita sudah ke Teunom untuk menghalau konflik gajah liar di sana menggunakan gajah jinak kita,” kata Kepala Pusat Latihan Gajah (PLG) BKSDA Aceh Andi Aswinsyah di Banda Aceh, Senin.
Dirinya juga menjelaskan, pihaknya akan segera menangani secepat mungkin konflik gajah liar hasil laporan masyarakat yang terjadi di seluruh Aceh khususnya Aceh Jaya.
Baca juga: DPRK Aceh Jaya minta BKSDA serius tangani konflik satwa liar
“Selama sebulan terakhir ada beberapa laporan yang masuk satu dua kasus dan tempatnya juga sama yang sudah pernah kita tangani karena gajah kita usir kembali lagi,” ujarnya.
Andi menyampaikan, BKSDA juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menggiring gajah liar tersebut, namun saat ini yang terjadi adalah habitatnya sudah diganggu dan rusak sehingga kawanan gajah liar tersebut tidak tahu lagi harus kemana.
“Rusaknya bisa karena pertambangan karena pembukaan areal baru yang tadinya tempat bermain dia sekarang kita buka ladang kita buka kebun sehingga gajah tersebut tidak tau mau kemana lagi dia,” katanya
Karena itu, Andi berharap agar habitat dari satwa liar tersebut tidak dirusak yang dapat menyebabkan konflik satwa liar dengan manusia kembali terjadi.
Baca juga: Anggota DPRA minta polisi selesaikan kasus pembunuhan harimau Aceh Timur dengan keadikan restoratif