Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Keuangan RI melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Aceh menyatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di provinsi ujung barat Indonesia tersebut mencapai Rp1,87 triliun.
"Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Aceh per 30 Juni 2023 mencapai Rp1,87 triliun dengan debitur sebanyak 30,5 ribu orang," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Aceh Izharul Haq di Banda Aceh, Jumat.
Ia mengatakan Aceh pada 2023 memperoleh kuota KUR sebanyak Rp3,51 triliun. KUR tersebut disalurkan melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Aceh Syariah (BAS).
Baca juga: Realisasi penyaluran pinjaman ultra mikro di Aceh capai 102,7 miliar
BSI mendapat kuota menyalurkan KUR sebanyak Rp3 triliun dengan realisasi mencapai Rp1,53 triliun atau 51,04 persen. Sedangkan BAS mendapat kuota KUR sebesar Rp510,6 miliar dengan realisasi Rp351 miliar atau 68,85 persen.
Izharul Haq mengatakan penyaluran KUR terbanyak oleh BSI ada di Kabupaten Aceh Tamiang, mencapai Rp150 miliar lebih dengan debitur atau peminjam sebanyak 3.019 orang.
"Kemudian, Kabupaten Bireuen, realisasi penyaluran mencapai Rp133,65 miliar dengan debitur sebanyak 2.341 orang. Sedangkan paling sedikit di Kota Sabang, realisasi Rp3,54 miliar dengan debitur 27 orang," katanya.
Sedangkan realisasi penyaluran olah BAS, terbanyak di Kota Banda Aceh mencapai Rp40,16 miliar. Sedangkan realisasi penyaluran KUR paling sedikit di Kota Sabang, mencapai Rp3 miliar lebih.
Menurut dia, KUR disalurkan untuk mendukung pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Aceh. Pemerintah menyubsidi bunga atas pinjaman tersebut, sehingga pembiayaannya menjadi murah.
Izharul Haq mengatakan ada sejumlah tantangan dalam menyalurkan KUR tersebut. Di antaranya masih ada pemikiran bahwa KUR merupakan bantuan dari pemerintah untuk masyarakat.
"Selain itu, juga ada persepsi sebagian masyarakat bahwa KUR adalah riba, sehingga tidak sesuai dengan syariah Islam. Serta ada desakan penyaluran KUR ke sektor tertentu yang tidak memiliki prospek ekonomi jangka panjang," kata Izharul Haq.
Baca juga: Pj Bupati ajak bank penyalur KUR sasar pelosok Aceh Tengah