Truk kopi tenaga surya, peluang bisnis lewat energi terbarukan dari tanah rencong
Oleh Rahmat Fajri Kamis, 31 Agustus 2023 2:19 WIB
Geliat usaha truk kopi
Banda Aceh tidak terpisahkan dari kopi. Kota ini memiliki julukan 1.001 warung kopi. Berjamurnya tempat sajian kopi itu tidak terlepas dari budaya minum kopi masyarakat di tanah rencong. Namun, seiring perkembangan zaman, bisnis warung kopi berbentuk ruko atau rumah tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan tongkrongan menikmati racikan biji hasil tanaman berukuran kurang dari lima meter itu.
Berbagai inovasi untuk berbisnis kopi di era yang serba canggih ini terus bermunculan, baik itu pemesanan secara online, maupun warung kopi yang bisa berpindah-pindah lokasi dengan memanfaatkan kendaraan.
Usaha kopi truk, saat ini sudah menjadi solusi bagi pelaku bisnis di Aceh, selain modal yang tidak terlalu besar, juga sangat praktis, mobilitasnya cukup mudah karena tidak memerlukan lahan yang luas seperti warung kopi pada umumnya. Di Banda Aceh, usaha kopi truk biasanya beroperasi setelah shalat ashar atau sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Terpusat di tempat-tempat tertentu.
Jarang dari pelaku usaha ini yang memarkirkan truk kopi mereka sendiri-sendiri. Mereka selalu berkelompok di lahan-lahan kosong untuk mengundang keramaian. Biasanya, mereka parkir di lokasi wisata, seperti pinggiran pantai Alue Naga, Ulee Lheue, di kawasan taman Ratu Safiatuddin, serta setiap event besar baik yang dilaksanakan pemerintah maupun masyarakat umum.
Saat ini, diperkirakan lebih kurang terdapat 500 usaha kopi truk di Banda Aceh. Semuanya masih menggunakan genset untuk menghidupkan beragam peralatan yang membutuhkan energi listrik. Dalam usaha kopi truk, energi listrik menjadi satu-satunya kebutuhan utama. Baik itu untuk menghidupkan lampu, mesin kopi hingga pengajian air panas. Tanpa listrik usaha ini tidak bisa berjalan.
Setelah BBM mengalami kenaikan harga, secara otomatis modal mereka menjadi lebih besar yaitu kebutuhan minyak untuk menghidupkan genset yang per harinya bisa menghabiskan bahkan sampai Rp100 ribu (10 liter pertalite).