Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh menjadikan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh sebagai kawasan penerapan digital, dalam upaya akselerasi peningkatan penggunaan digitalisasi daerah di provinsi paling barat Indonesia itu.
“Kita mengambil semangat dari Masjid Raya Baiturrahman, sebagai pusat religi, pusat budaya, pusat perjuangan Aceh dan banyak sejarah lainnya,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Minggu.
Peluncuran kawasan digital Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dilakukan saat Car Free Day (CFD) Kota Banda Aceh.
Baca juga: BI: PON Aceh 2024 jadi momentum akselerasi digitalisasi daerah
Ia menjelaskan Masjid Raya Baiturrahman merupakan ikon Aceh. Program kawasan digital bagian dari sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah kota dan provinsi, dan perbankan untuk memacu peningkatan transaksi secara digital di semua kawasan.
Menurutnya, Masjid Raya Baiturrahman layak menjadi contoh penerapan kawasan digital, karena mencakup semuanya. Mulai dari tempat ibadah, pusat perdagangan, serta transaksi pemerintah daerah melalui penerimaan retribusi.
Adapun bentuk integrasi yang dilakukan yakni masyarakat dapat membayar zakat, infaq dan sedekah melalui transaksi digital lewat Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang dinilai cepat, nyaman dan aman.
Selain itu, di sekitar Masjid Raya Baiturrahman juga terdapat Pasar Aceh dan pusat suvenir, kuliner dan lainnya, serta penerimaan retribusi parkir yang menjadi ekosistem penggunaan digitalisasi.
“Ini perlu agar mereka merasakan manfaat dengan transaksi ini, dari ekosistem ibadah, ekonomi dan pemerintah, secara digital seperti QRIS dan non tunai lain, karena akan sangat aman dan mudah juga untuk pengumpulannya,” ujarnya.
Baca juga: BI catat volume pengguna QRIS di Aceh capai 5 juta transaksi
Hingga Oktober 2023, Bank Indonesia mencatat volume transaksi digital menggunakan QRIS di Aceh mencapai 6,6 juta transaksi. Angka itu melebihi target Bank Indonesia tahun ini sebanyak 5 juta transaksi.
Transaksi itu merupakan kontribusi dari 128 ribu pedagang (merchant) dengan total 484 ribu pengguna QRIS di Aceh, serta total nominal transaksi tersebut mencapai Rp1 triliun.
Sementara pada tahun 2022, Bank Indonesia mencatat sebanyak 2,3 juta transaksi QRIS di Aceh dengan nominal Rp511 miliar.
Rony menambahkan, pemberlakuan kawasan digital Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi upaya pemerintah dalam mendorong inklusi UMKM, karena dengan menggunakan transaksi digital juga memudahkan usaha dalam mendapatkan pembiayaan perbankan
“Kita inginkan adanya QRIS ini akan terus meningkatkan transaksi volume penjualan UMKM di Aceh,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur BI: Ekonomi RI 2024 dan 2025 akan tunjukkan ketahanan dan kebangkitan