Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menilai kenaikan harga garam yang terjadi sejak beberapa minggu mampu memotivasi pemanfaatan potensi maritim Indonesia.
Pengurus KTNA Provinsi Aceh, Sugito Tassan di Lhokseumawe, Kamis mengatakan, melonjaknya harga garam seyogyanya dapat menjadi motivasi bagi optimalisasi potensi maritim Indonesia.
"Negara kita adalah negara maritim tentu saja memiliki garis pantai yang panjang. Seharusnya dapat dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin, salah satunya seperti untuk produksi garam," ungkapnya.
Oleh karena itu, dengan meningkatnya harga garam dapat menjadi alasan bagi semua pihak untuk mengoptimalkan sumber daya bahari yang ada, sehingga selain mampu untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri juga bisa diekspor.
"Sekarang, hampir semua wilayah pesisir pantai di Indonesia berpotensi untuk dijadikan produksi garam, akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Seharusnya semua pihak mulai dari pemerintah dapat membina petani-petani garam tradisional untuk memanfaatkan potensi yang ada," jelas Sugito Tassan.
Karena, lanjut dia, kebutuhan garam semakin lama semakin besar serta tidak hanya terbatas untuk kebutuhan dapur saja. Akan tetapi, pada industri makanan, minuman dan lain sebagainya juga membutuhkan garam baik sebagai salah satu bahan baku maupun bahan penunjang.
"Sekarang kebutuhan garam dipakai dimana saja, baik pada industri makanan dan minuman serta industri lainnya, sehingga sudah seharusnya, potensi maritim Indonesia dioptimalkan sebaik mungkin untuk mendongkrak perekonomian, mulai dari petani garam hingga pelaku industri lainnya," katanya.