Yazit Mega, alumni SMA Negeri 1 Sabang di Sabang, Senin mengatakan, Pulau Weh yang unik nan munggil memiliki pesona bahari yang menawan untuk itu pengelolaan pantainya harus optimal demi mendongkrak pendapatan masyarakat.
"Nilai jual wisata bahari itu amat tinggi, Pemerintah dan para pelaku industri wisata harus memprioritaskan kebersihan pantai-pantai di Sabang," kata alumni angkatan 1979, yang sekarang berdomisili di Batam.
Menurutnya, tidak semua daerah memiliki pesona pantai yang seindah Sabang, dan ini merupakan aset yang sangat berharga.
Para pihak harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap wisatawan yang berkunjung ke pantai.
"Secara umum Kota Sabang sudah bersih, namun kebersihan pantai jauh lebih penting. Pasalnya ikon utama kita adalah pantai," imbuh pembisnis impor dan expor di Batam itu.
Kemudian, almuni angkatan 1980, Fafli yang berdomisili di Amerika Serikat menambahkan, berbicara pariwisata tidak bisa dipisahkan dari yang namanya, bersih, aman, dan nyaman. Hal ini bukan merupakan dambaan wisatawan yang berlibur, tapi semua elemen.
"Semua fasilitas pariwisata itu harus bersih. Fasilitas umum seperti MCK tidak bisa dianggap sepele, ini kebutuhan mendasar dan harus benar-benar diperhatikan," ujarnya yang berkerja di perusahaaan engineer itu.
Seratusan alumi Sabang dari tahun 1967-2016 berkumpul di Sabang sejak Minggu (27/3) dan melakukan aksi "Clean and Green" memberisihkan pantai yang di pusatkan di Pantai Sumur Tiga, Gampong Ie Meulee, untuk mendukung destinasi wisata internasional.
Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Fauzi Husein mengatakan, gerakan Clean and Green diharapkan dapat memberikan contoh kepada masyarakat agar pantai bersih dari berbagai jenis sampah.
"Kebersihan kawasan pariwisata harus menjadi perhatian kita semua demi kenyamanan parawisatawan," katanya.
Katanya, Sabang terkenal dengan pesona wisata bahari, jika pantai bersih dengan sendirinya para wisatawan nyaman bermain di pantai. Pantai yang bersih juga akan memberikan dampak yang positif terhadap tingkat kunjungan.
"Ada wisatawan mancanegara yang mengatakan ke saya, mereka senang dengan alam Sabang yang bersih dan udaranya juga masih segar. Jika wisata Sabang berkembang, maka putaran ekonomi lancar, pendapatan masyarakat pun akan berkembang," ujarnya.
Salah satu wisatawan asing dari Philipina, Luc Callebaut yang ikut memungut sampah mengakui, dirinya senang bisa ikut membersihkan pantai bersama masyarakat Sabang.
"Saya senang dengan pantai yang bersih. Activity Grean and Green good," imbuhnya.